wawww dari judulnya aja sedih, iyapp kali ini gue masih akan cerita pengalaman daki gunung. Tapi sedihh karena ini blog gue tulis ketika udah di payakumbuh, dan mungkin cerita pendakian gunung ini cerita terakhir yang gue alamin,,,
okee nanti dulu sedih sedih nya
cerita ini bakalan seru karena ini moment pendakian gunung yang luar biasa capeknya, tapi gunungnya juga luar biasa indahnyaa. Yapp kali ini gue daki gunung Lawu (lagi hehe) tapi ini lewat jalur yang berbeda yaitu via candi cetho.
perjalanan pendakian gunung kali ini bukan cuma daki gunung biasa, karena posisi basecamp yang melewati Karanganyar, maka rombongan gue memutuskan untuk menginap di rumah teman yang ada di sana. hmmm ini seru sihh, jadi kita santai bangett. Karena memang cerita ini bakalan panjang, jadi gue perkenalan squad perjalanan kali ini, kami berangkat ber 7 orang, gue, Dewi (yang baru selesai pedadaran kala itu, hehe), yayak (yang masih berjuang skripsi), Sueb (sang duta taman pintar), Neka, Haris dan Ronal (sang fresh graduate yang masih selo sekali) hehe. Kami berangkat sekitar jam 7 malam dari Jogja dan sampai di Karanganyar sekitar pukul setengah 10 malam, iyaaaap kami menginap di rumah Aisyah.
Keluarga nya Aisyah baik bangett, gizi kami sangat terjamin selama menginap disanaa, (makasih ya syah buat ibu mu wkwkw). Selalu menyenangkan tiap berkunjung kerumah yang penuh dengan anggota keluarga, hangat suasananya, benar benar terasa seperti di rumah.
Oke lanjut cerita pendakiannya, paginya sekitar jam 7 kami berangkat ke basecamp, tidak terlalu jauh memang, hanya sekitar satu jam kami sudah sampai di basecamp, dan ternyata basecamp nya benar benar di samping candi cetho nya, haha aga kudet emang gueee, belom apa apa aja udah terpesona sama candinya.
Basecamp candi cetho ini terletak di dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Candi cetho sendiri kalau gak salah merupakan candi hindu. Track pendakian jalur ini cenderung tanah padat, dan karena kami naik pas musim hujan jadi ini sangat licin gengss. jalur pendakian ini terdiri dari 5 pos. Kami berangkat sekitar pukul 10 pagi dari basecamp, dan sampai di pos 5 sekitar pukul 8 malam, iya kami menghabis waktu hampir 10 jam di perjalanan, karena memang hujan dan track nya sangat licin, (tapi sebenernya karena ada gue aja sih yang lelet nya minta ampun) wkwkwk
Oh iya jalur pendakian ini ada sumber airnya, yaitu di pos 3 dari pipa aliran air. Satu lagi yang gue suka dari jalur pendakian ini yaitu karena vegetasi nya banyak bunga bunga (cewek banget sih ini wkwk) tapi beneran menambah indah nya jalur gitu, hehe
setelah perjalanan panjang yang melelahkan sangat ini, kami sampai di pos 5 dan langsung mendirikan tenda. Cuaca yang hujan membuat dingin semakin jadi tambah dingin, sleeping bag beberapa anggota kami ada yang basah, dan kami pun juga basah, untungnya semua anggota bawa baju ganti (untungnyaaa).
nah kira kira seperti foto diatas itu lah pemandangan yang akan kita dapati di pos 5, paginya kami melanjutkan perjalan menuju puncak, tapi lagi lagi karena cuaca yang tidak menentu kami takut nanti nya turun hujan, sementara itu puncak masih terlihat sangat jauh, akhirnya kami hanya menikmati suasana sabana yang terdapat di daerah ini.
Setelah kembali ke tenda, kami masak masak (meskipun masak nasinya selalu fail), makan dan bersiap berkemas untuk turun, untungnya selama perjalanan turun tidak turun hujanm hanya gerimis sesekali yang menemani (eakkk).
Nah perjalanan turun ini jadi perjuangan berat juga, karena jalur yang sangat licin, dan gue yang anaknya selalu gemeteran kakinya tiap turun ini sangat sangat lelet (maap ya gengss ahaha). Jadi kami turun sekitar pukul setengah 1 siang, dan gue baru nyampe basecamp itu sekitar jam setengah 7 malam. Kaki rasanya udah gak bisa di tekuk, luar biasa memang..
Dan karena ini pendakian terakhir gue sebelum gue balik Payakumbuh, jadi gue bener bener mengerahkan kekuatan hingga tenaga terakhir untuk menikmati perjalanan ini. perjalanan terpanjang dan terlama, meskipun kami tidak sampai ke puncak toh indah nya tetap kami dapat.
Kalau kata orang ayo tinggalkan pesan sebelum perpisahan, pesan gue cuma satu di setiap gunung yang pernah gue daki "semoga bisa bertemu kembali", meskipun kali ini hampir jadi tidak mungkin rasanya untuk kembali, tapi tetap saja semua ketidak mungkin an itu selalu aku selipkan dalam doa dan ku aminkan. Karena manusia memang bisa berencana tapi tetap saja Tuhan yang memegang semua nya.
Semoga aku bisa kembali
semoga ada jalan untuk kembali :)
okee nanti dulu sedih sedih nya
cerita ini bakalan seru karena ini moment pendakian gunung yang luar biasa capeknya, tapi gunungnya juga luar biasa indahnyaa. Yapp kali ini gue daki gunung Lawu (lagi hehe) tapi ini lewat jalur yang berbeda yaitu via candi cetho.
perjalanan pendakian gunung kali ini bukan cuma daki gunung biasa, karena posisi basecamp yang melewati Karanganyar, maka rombongan gue memutuskan untuk menginap di rumah teman yang ada di sana. hmmm ini seru sihh, jadi kita santai bangett. Karena memang cerita ini bakalan panjang, jadi gue perkenalan squad perjalanan kali ini, kami berangkat ber 7 orang, gue, Dewi (yang baru selesai pedadaran kala itu, hehe), yayak (yang masih berjuang skripsi), Sueb (sang duta taman pintar), Neka, Haris dan Ronal (sang fresh graduate yang masih selo sekali) hehe. Kami berangkat sekitar jam 7 malam dari Jogja dan sampai di Karanganyar sekitar pukul setengah 10 malam, iyaaaap kami menginap di rumah Aisyah.
Keluarga nya Aisyah baik bangett, gizi kami sangat terjamin selama menginap disanaa, (makasih ya syah buat ibu mu wkwkw). Selalu menyenangkan tiap berkunjung kerumah yang penuh dengan anggota keluarga, hangat suasananya, benar benar terasa seperti di rumah.
Oke lanjut cerita pendakiannya, paginya sekitar jam 7 kami berangkat ke basecamp, tidak terlalu jauh memang, hanya sekitar satu jam kami sudah sampai di basecamp, dan ternyata basecamp nya benar benar di samping candi cetho nya, haha aga kudet emang gueee, belom apa apa aja udah terpesona sama candinya.
Basecamp candi cetho ini terletak di dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Candi cetho sendiri kalau gak salah merupakan candi hindu. Track pendakian jalur ini cenderung tanah padat, dan karena kami naik pas musim hujan jadi ini sangat licin gengss. jalur pendakian ini terdiri dari 5 pos. Kami berangkat sekitar pukul 10 pagi dari basecamp, dan sampai di pos 5 sekitar pukul 8 malam, iya kami menghabis waktu hampir 10 jam di perjalanan, karena memang hujan dan track nya sangat licin, (tapi sebenernya karena ada gue aja sih yang lelet nya minta ampun) wkwkwk
Oh iya jalur pendakian ini ada sumber airnya, yaitu di pos 3 dari pipa aliran air. Satu lagi yang gue suka dari jalur pendakian ini yaitu karena vegetasi nya banyak bunga bunga (cewek banget sih ini wkwk) tapi beneran menambah indah nya jalur gitu, hehe
setelah perjalanan panjang yang melelahkan sangat ini, kami sampai di pos 5 dan langsung mendirikan tenda. Cuaca yang hujan membuat dingin semakin jadi tambah dingin, sleeping bag beberapa anggota kami ada yang basah, dan kami pun juga basah, untungnya semua anggota bawa baju ganti (untungnyaaa).
nah kira kira seperti foto diatas itu lah pemandangan yang akan kita dapati di pos 5, paginya kami melanjutkan perjalan menuju puncak, tapi lagi lagi karena cuaca yang tidak menentu kami takut nanti nya turun hujan, sementara itu puncak masih terlihat sangat jauh, akhirnya kami hanya menikmati suasana sabana yang terdapat di daerah ini.
Setelah kembali ke tenda, kami masak masak (meskipun masak nasinya selalu fail), makan dan bersiap berkemas untuk turun, untungnya selama perjalanan turun tidak turun hujanm hanya gerimis sesekali yang menemani (eakkk).
Nah perjalanan turun ini jadi perjuangan berat juga, karena jalur yang sangat licin, dan gue yang anaknya selalu gemeteran kakinya tiap turun ini sangat sangat lelet (maap ya gengss ahaha). Jadi kami turun sekitar pukul setengah 1 siang, dan gue baru nyampe basecamp itu sekitar jam setengah 7 malam. Kaki rasanya udah gak bisa di tekuk, luar biasa memang..
Dan karena ini pendakian terakhir gue sebelum gue balik Payakumbuh, jadi gue bener bener mengerahkan kekuatan hingga tenaga terakhir untuk menikmati perjalanan ini. perjalanan terpanjang dan terlama, meskipun kami tidak sampai ke puncak toh indah nya tetap kami dapat.
Kalau kata orang ayo tinggalkan pesan sebelum perpisahan, pesan gue cuma satu di setiap gunung yang pernah gue daki "semoga bisa bertemu kembali", meskipun kali ini hampir jadi tidak mungkin rasanya untuk kembali, tapi tetap saja semua ketidak mungkin an itu selalu aku selipkan dalam doa dan ku aminkan. Karena manusia memang bisa berencana tapi tetap saja Tuhan yang memegang semua nya.
Semoga aku bisa kembali
semoga ada jalan untuk kembali :)
Komentar
Posting Komentar